Pada usia dini 0-6 tahun, otak
berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan
menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah
masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan
mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai
masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton
menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya
sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam
kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi
untuk belajar dan
berhasil dalam pekerjaannya.
Oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya
memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang
baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya
di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang
tidak sadar, sikap kita pada anak justru
akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang
pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder,
penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter
tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu
akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya.
Fakta membuktikan, banyak orang
sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak
mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa
demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan
otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh
kecakapan membangung hubungan emosional kita dengan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan. Selain
itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
Ada kecakapan-kecakapan dalam
membangun hubungan yakni dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan)
tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses.Padausia dini adalah masa perkembangan karakter
fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan
terbentuk dari hasil belajar dan
menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan
dari lingkungan sekitarnya.
Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula
anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang
dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena
itu, lingkungan yang
positif akan membentuk karakter yang
positif dan sukses.
Bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan
yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan
dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan
alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan
tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai
dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan
cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada
perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya
dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak
usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya
dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak
menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan
anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan
terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata
pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan
penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan
menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak
bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan
penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter
seseorang, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mengkin kepada
anak-anak adalah kunci utama membangun bangsa. Menurut para pakar penelitian
anak dalam perkembangan otak manusia (neouroscience) apabila pada usia dini
pada anak tidak diberi pendidikan, pengasuhan, stimulasi yang baik maka akan
berpengaruh terhadap struktur perkembanagn otaknya, hal ini terjadi karena
perkembangan otak amat pesat terjadi pada usia dibawah 7 tahun dimana 90 persen
otak sudah terbentuk pada usia ini.
Karakter berasal dari kata yunani charassein yang berarti
mengukir sehingga terbentuk suatu pola artinya memiliki karakter yang baik
adalah tidak secara otomatis dimiliki setiap manusia begitu ia dilahirkan
tetapi memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan pendidikan. Anak akan
tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dapat terwujud jika anak tumbuh
dilingkungan yang berkarakter, fitrah anak yang terlahir suci dapat
dikembangakan secara optimal, ini memerlukan peran serta semua pihak keluarga,
sekolah dan seluruh komponen yang ada dalam masyarakat contoh lembaga
keagamaan, perkumpulan olah raga, komunitas bisnis dan lain-lain. Oleh karena
itu pendidikan karakter disekolah terutama usia TK dan SD juga perlu dilakukan
tentunya sesuai dengan tahap perkembangan umur anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar