Dari banyaknya tanggung jawab yang Anda tanggung, yang
diinginkan anak tidak banyak, mereka hanya ingin bahagia bersama orang tua
mereka. Nah, bagaimana Anda bisa membahagiakan anak-anak Anda tanpa keluar dari
jalur tanggung jawab sebagai orang tua. Ini dia 9 cara yang harus Anda
praktikkan.
1. Fleksibel Dalam Mengatur Jadwal
Mengatur jadwal memang penting, misalnya kapan buah hati
harus sudah duduk di meja makan saat sarapan, kapan mereka harus mendapat
pelajaran tambahan atau kegiatan di luar sekolah, dan kapan mereka bisa
bermain. Tetapi ingat bahwa semua hal kadang tidak bisa berjalan seperti yang
telah direncanakan. Selalu fleksibel pada anak-anak Anda tanpa mengurangi
tingkat disiplin yang Anda tanamkan. Terus amati apakah anak-anak Anda
menikmati jadwal mereka sehari-hari. Jika tampak jenuh, beri kelonggaran pada
mereka untuk bernapas dan menikmati free selama beberapa hari.
2. Rileks Bersama
Anak-anak biasanya selalu aktif dan jarang beristirahat,
mereka biasanya tidak ingat untuk rileks sampai mereka jatuh sakit. Kebiasaan
ini harus Anda waspadai, jika sampai mereka tidak menikmati waktu-waktu untuk
beristirahat setiap hari. Anda bisa mencontohkan pada mereka bagaimana caranya untuk
rileks sejenak dan beristirahat. Misalnya saja membaca buku yang isinya ringan,
berbaring sebentar di sofa, atau duduk di teras sambil memandang matahari
terbenam. Ajak buah hati Anda untuk beristirahat sejenak disela-sela kesibukan
mereka.
3. Banyak Tertawa
Jangan lagi menganggap hubungan antara anak dan orang tua
bagaikan tembok yang menjadi penghalang untuk saling melucu dan tertawa.
Anak-anak selalu suka dengan berbagai cerita lucu dan tertawa bersama. Selain
itu, tertawa akan membuat stres jauh dari keluarga Anda. Tetapi ingat untuk
tidak membuat bahan lelucon yang berkaitan dengan fisik orang lain. Anda bisa
memulai dengan saling menggelitik pinggang, ceritakan hal-hal lucu yang pernah
Anda alami sewaktu kecil, dan biarkan buah hati Anda bercerita apa yang menurut
mereka lucu.
4. Jauhi Kata "Jangan!"
Seringkali para orang tua mengucapkan kata
"Jangan!" pada buah hati mereka karena alasan keamanan, disiplin, dan
lain sebagainya. Misalnya saja "Jangan main bola di dalam rumah!",
"Jangan lupa mengucapkan terima kasih!", "Jangan ini!",
"Jangan itu!". Padahal jika Anda mendapat perintah, "Jangan
membayangkan gajah menari balet!" yang Anda lakukan justru
membayangkannya, hal ini juga terjadi pada buah hati Anda. Akan lebih baik jika
Anda mengatakan, "Bermain bola memang menyenangkan, tetapi itu
membahayakan benda-benda di dalam rumah, lebih aman kalau kalian main di
halaman," Atau "Kamu tahu kan pelajaran sopan santunnya? Ucapkan
terima kasih, dan bunda akan bangga kalau kamu selalu ingat pelajaran itu,"
5. Jangan Terlalu Mengejar Sempurna
Saat buah hati Anda mulai belajar sesuatu, Anda harus
bersabar dengan hasilnya. Bila bayi kerabat Anda sudah bisa berjalan sebelum
usia satu tahun, dan bayi Anda masih merangkak saat ulang tahun pertamanya,
jangan memaksa buah hati Anda untuk berjalan secepat mungkin. Jika menurut
dokter tidak ada yang salah dengan perkembangan si kecil, Anda harus bersabar.
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, hal ini berlaku juga bila buah
hati Anda sudah masuk pada masa sekolah. Sekalipun Anda punya keinginan membuat
sang buah hati menjadi pianis hebat, jika buah hati tidak tertarik dengan
piano, jangan dipaksakan.
6. Beri Makanan Bergizi
Untuk yang satu ini, Anda tentu perlu ekstra pengetahuan
mengenai kesehatan dan nutrisi untuk anak-anak. Hindari terlalu sering
memanjakan lidah buah hati dengan junk food, camilan berkalori tinggi dan
berbagai minuman atau makanan siap saji. Anak-anak perlu asupan makanan sehat
untuk menunjang aktivitas mereka yang tidak ada habisnya. Selalu sediakan
makanan sehat di lemari dan kulkas. Jauhkan buah hati Anda dari kegiatan nonton
tv sambil makan. Selalu ukur berat badan buah hati Anda dan pastikan berada
dalam angka ideal yang sesuai dengan usianya.
7. Kembangkan Bakatnya
Berbahagialah jika buah hati Anda memiliki bakat yang bisa
dikembangkan. Sekolah tidak terlalu banyak memiliki peran untuk mengembangkan
bakat, sehingga peran Anda sangat diperlukan di sini. Bila buah hati Anda suka
dengan musik klasik dan tertarik dengan biola, tidak ada salahnya Anda
memasukkan buah hati Anda ke sanggar musik. Jika buah hati Anda suka dengan
kegiatan melukis, sediakan kanvas dan berbagai peralatan melukis. Demikian juga
untuk bakat yang lain, motivasi, arahan dan dukungan dari Anda akan sangat
membantu si buah hati untuk mengapresiasi bakat yang dia miliki.
8. Ajarkan Kemandirian
Kadang para orang tua tidak tega melihat buah hati mereka
mencuci piring bekas makan malam mereka atau merapikan kamar mereka. Tetapi
Anda harus 'tega' menanamkan kemandirian sebagai bekal kehidupannya kelak. Buah
hati Anda harus bisa membantu Anda tanpa diperintah, termasuk merapikan kamar
dan barang-barang miliknya, meletakkan barang kembali di tempat semua, dan
menyusun apa saja yang mereka miliki. Ini akan menjadi kontrol dalam keseharian
mereka, dan jangan lupa untuk terus memantau mereka setiap hari.
9. Dengarkan Mereka
Komunikasi adalah hal terpenting dalam membina hubungan
antara orang tua dan anak. Jangan membuat arisan, koran dan internet menjadi
sesuatu yang lebih penting daripada anak Anda. Beri waktu luang untuk
berbincang dengannya. Dengarkan tanpa menyela atau memarahi mereka, karena
percayalah, Anda akan lebih mengenal buah hati Anda dari apa yang dia
ceritakan, apa yang menjadi kekhawatiran mereka dan apa impian mereka. Jaga
kontak mata saat mereka bercerita dan dengarkan mereka.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar